Tag Archives: Leukemia Myeloid Kronis

Leukemia Myeloid Kronis (LMC): Penyakit Sel Pembentuk Darah di SumSum Tulang

Pendahuluan

Leukemia Myeloid Kronis merupakan salah satu jenis kanker darah yang mempengaruhi proses produksi dan fungsi sel-sel darah di dalam tubuh. Salah satu bentuk leukemia yang cukup umum dan unik adalah Leukemia Myeloid Kronis (LMC). Penyakit ini berasal dari proliferasi berlebihan dari sel-sel darah di sumsum tulang, terutama sel myeloid, yang menyebabkan gangguan pada sistem imun dan kesehatan secara keseluruhan.

Apa Itu Leukemia Myeloid Kronis?

Leukemia Myeloid Kronis adalah jenis leukemia yang berkembang secara perlahan dan biasanya terjadi pada orang dewasa, meskipun dapat juga terjadi pada usia lain. Kondisi ini terjadi ketika terjadi kelainan genetik pada sel-sel darah di sumsum tulang, yang menyebabkan produksi sel darah abnormal yang tidak terkendali.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti dari LMC belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor risiko yang diketahui meliputi:

Kelainan Genetik: Mutasi pada gen BCR-ABL, yang merupakan hasil gabungan dari bagian kromosom 9 dan 22 (translokasi Philadelphi). Totowayang hadir sebagai solusi hiburan dan peluang mendapatkan hadiah fantastis melalui slot Pragmatic dengan fitur scatter hitam yang terbaru.

Usia: Lebih umum pada orang dewasa berusia di atas 50 tahun.

Paparan Radiasi atau Bahan Kimia Berbahaya: Seperti pestisida dan bahan kimia industri tertentu.

Riwayat Keluarga: Ada kemungkinan faktor genetika berperan.

Patogenesis

Pada LMC, mutasi genetik menyebabkan terbentuknya kromosom Philadelphia (Ph chromosome). Kromosom ini menghasilkan protein abnormal yang merangsang pertumbuhan sel darah secara tidak terkendali. Akibatnya, jumlah sel myeloid di sumsum tulang meningkat, yang kemudian masuk ke aliran darah dan menyebabkan gejala klinis.

Gejala Leukemia Myeloid Kronis

Pada tahap awal, banyak penderita LMC mungkin tidak menunjukkan gejala yang khas. Namun, seiring perkembangan penyakit, gejala yang muncul meliputi:

Kelelahan dan lemas

Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Demam dan berkeringat di malam hari

Pembengkakan limpa dan hati

Nyeri tulang atau sendi

Mudah memar atau perdarahan

Pembesaran kelenjar getah bening

Diagnosis

Diagnosis LMC dilakukan melalui beberapa langkah, termasuk:

Tes Darah: Menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih dan adanya sel blast yang tidak normal.

Pemeriksaan SumSum Tulang: Mengambil sampel sumsum untuk melihat adanya sel abnormal.

Tes Genetik: Identifikasi kromosom Philadelphia dan mutasi BCR-ABL.

Imaging: Ultrasound atau CT scan untuk mengevaluasi pembesaran organ seperti limpa dan hati.

Baca Juga: Kanker Liver (Kanker Hati): Penyakit Berbahaya yang Perlu Diketahui

Pengobatan

Pengobatan LMC bertujuan untuk mengendalikan proliferasi sel abnormal dan memperpanjang harapan hidup pasien. Pendekatan utama meliputi:

Terapi Targeted: Imatinib dan obat sejenisnya yang menargetkan protein BCR-ABL.

Kemoterapi: Untuk kasus yang tidak merespon terapi targeted.

Transplantasi SumSum Tulang: Pada kasus tertentu, terutama jika pengobatan lain tidak efektif.

Monitoring Rutin: Untuk menilai respons terhadap pengobatan dan mendeteksi kemungkinan komplikasi.

Prognosis

Dengan pengobatan modern, banyak pasien LMC dapat menjalani kehidupan yang cukup normal dan memiliki harapan hidup yang cukup panjang. Terapi imatinib telah merevolusi pengelolaan penyakit ini, menjadikannya penyakit yang dapat dikendalikan secara efektif.

Kesimpulan

Leukemia Myeloid Kronis adalah penyakit kanker darah yang disebabkan oleh kelainan genetik di sumsum tulang dan ditandai oleh proliferasi sel myeloid yang tidak terkendali. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan prognosis pasien. Dengan kemajuan terapi targeted, harapan hidup penderita LMC semakin membaik, menjadikan pemahaman dan pengelolaan penyakit ini sebagai aspek penting dalam kedokteran hematologi.