Pendahuluan
Dokter Ungkap Alasan Stroke Bisa Saja Terjadi di Pagi Hari. Stroke, sebagai salah satu penyebab utama disabilitas dan kematian di seluruh dunia, seringkali datang tanpa peringatan yang jelas. Meskipun dapat terjadi kapan saja, sejumlah penelitian dan pengamatan klinis menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan risiko stroke pada pagi hari. Para ahli medis pun memberikan penjelasan mengenai fenomena ini, terutama berkaitan dengan perubahan fisiologis tubuh saat bangun tidur.
Perubahan Fisiologis Tubuh di Pagi Hari: Kunci Peningkatan Risiko Stroke
Dokter Ungkap Alasan Stroke Bisa Saja Terjadi di Pagi Hari. Menurut berbagai penelitian dan penjelasan dari dokter spesialis saraf, beberapa perubahan alami dalam tubuh saat seseorang bangun tidur dapat meningkatkan potensi terjadinya stroke: situs slot gacor andalan sejak 2019 di situs totowayang rasakan kemenangan dengan mudah.
Lonjakan Tekanan Darah (Morning Surge):
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko stroke di pagi hari adalah adanya lonjakan tekanan darah yang dikenal sebagai morning surge. Saat tidur, tekanan darah cenderung menurun dan berada pada titik terendahnya. Namun, beberapa jam sebelum bangun tidur dan sesaat setelahnya, terjadi peningkatan tekanan darah secara alami.
“Saat kita tidur, sistem saraf parasimpatik lebih dominan, yang menyebabkan penurunan detak jantung dan tekanan darah. Namun, menjelang bangun dan setelah beraktivitas, sistem saraf simpatik mengambil alih, memicu pelepasan hormon seperti adrenalin yang menyebabkan peningkatan detak jantung dan penyempitan pembuluh darah, sehingga tekanan darah naik,” jelas dr. Amanda Putri, Sp.S, seorang dokter spesialis saraf di sebuah rumah sakit swasta.
Pada sebagian besar orang, lonjakan tekanan darah ini masih dalam batas normal dan tidak menimbulkan masalah. Namun, bagi individu yang sudah memiliki riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi), aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), atau faktor risiko kardiovaskular lainnya, lonjakan tekanan darah di pagi hari dapat menjadi pemicu terjadinya stroke. Peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang lemah di otak (stroke hemoragik) atau memicu terbentuknya bekuan darah yang menyumbat aliran darah ke otak (stroke iskemik).
Baca Juga: Kanker Usus Besar : Penyebab, Gejala, Pencegahan
Peningkatan Kekentalan Darah:
Selain lonjakan tekanan darah, kekentalan darah juga cenderung lebih tinggi di pagi hari. Selama tidur, tubuh mengalami dehidrasi ringan karena tidak adanya asupan cairan. Kekurangan cairan ini dapat membuat darah menjadi lebih kental.
“Kekentalan darah yang meningkat dapat memperlambat aliran darah dan meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah. Jika bekuan darah ini terbentuk di pembuluh darah otak, dapat menyumbat aliran darah dan menyebabkan stroke iskemik,” tambah dr. Amanda.
Peningkatan Kadar Hormon Stres:
Hormon stres seperti kortisol juga cenderung meningkat di pagi hari sebagai bagian dari ritme sirkadian tubuh. Peningkatan hormon stres dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah, yang semakin memperburuk risiko stroke pada individu yang rentan.
Aktivasi Platelet:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa platelet (trombosit), yaitu sel darah yang berperan dalam pembekuan darah, cenderung lebih aktif di pagi hari. Peningkatan aktivitas platelet dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah di pembuluh darah.
Faktor Risiko yang Memperburuk Potensi Stroke Pagi Hari
Meskipun perubahan fisiologis di pagi hari dapat meningkatkan risiko stroke secara umum, beberapa faktor risiko dapat memperburuk potensi terjadinya stroke pada waktu tersebut:
Hipertensi yang Tidak Terkontrol: Individu dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol memiliki risiko lonjakan tekanan darah yang lebih besar di pagi hari.
Aterosklerosis: Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah membuat pembuluh darah lebih rentan terhadap pecah akibat lonjakan tekanan darah.
Riwayat Stroke atau Serangan Jantung: Individu dengan riwayat penyakit kardiovaskular memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami stroke.
Diabetes: Diabetes dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah.
Merokok: Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Kurang Tidur atau Kualitas Tidur Buruk: Gangguan tidur dapat memengaruhi regulasi tekanan darah dan meningkatkan risiko stroke.
Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan, terutama setelah tidur malam, dapat meningkatkan kekentalan darah.
Langkah Pencegahan dan Kewaspadaan
Meskipun risiko stroke di pagi hari ada, bukan berarti setiap orang yang bangun tidur akan mengalami stroke. Langkah-langkah pencegahan dan kewaspadaan tetap menjadi kunci utama:
Kontrol Tekanan Darah Secara Teratur: Bagi individu dengan hipertensi, penting untuk memantau tekanan darah secara rutin dan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.
Pola Hidup Sehat: Menerapkan pola makan sehat rendah garam dan lemak jenuh, berolahraga teratur, menjaga berat badan ideal, dan tidak merokok sangat penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.
Cukupi Kebutuhan Cairan: Minumlah air yang cukup, terutama setelah bangun tidur, untuk menjaga kekentalan darah tetap normal.
Kelola Stres: Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengelola kadar hormon stres.
Perhatikan Kualitas Tidur: Usahakan tidur yang cukup dan berkualitas untuk menjaga regulasi tekanan darah yang baik.
Kenali Gejala Stroke: Waspadai gejala awal stroke seperti wajah mencong, lengan lemah, bicara pelo (FAST: Face, Arm, Speech, Time). Jika mengalami gejala tersebut, segera cari pertolongan medis.
Konsultasi dengan Dokter: Individu dengan faktor risiko stroke sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan pencegahan yang tepat.
Kesimpulan
Peningkatan risiko stroke di pagi hari merupakan fenomena nyata yang terkait dengan perubahan fisiologis alami tubuh saat bangun tidur, terutama lonjakan tekanan darah, peningkatan kekentalan darah, dan aktivasi platelet. Memahami alasan di balik risiko ini dan mewaspadai faktor-faktor yang dapat memperburuknya sangat penting untuk upaya pencegahan. Dengan menerapkan pola hidup sehat, mengelola faktor risiko, dan mengenali gejala awal stroke, kita dapat meminimalkan potensi terjadinya kondisi serius ini, kapan pun waktunya. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau faktor risiko stroke, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan saran yang tepat.