Pendahuluan
Tuberkulosis Verrucosa Cutis merupakan penyakit infeksi yang umumnya dikenal karena menyerang paru-paru. Namun, variasi lain dari infeksi TB juga dapat terjadi, salah satunya adalah tuberkulosis verrucosa cutis. Penyakit ini merupakan manifestasi kulit dari infeksi Mycobacterium tuberculosis yang muncul setelah bakteri masuk langsung ke jaringan kulit. Artikel ini akan membahas etiologi, patogenesis, gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan tuberkulosis verrucosa cutis.
Etiologi dan Patogenesis
Etiologi
Tuberkulosis Verrucosa Cutis disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis, bakteri yang sama penyebab TB paru. Dalam kasus ini, infeksi terjadi ketika bakteri tersebut masuk ke dalam kulit melalui lesi atau luka terbuka. Penularan dapat terjadi melalui cedera kulit yang terinfeksi, seperti goresan, luka bakar, ataupun setelah prosedur medis yang tidak steril.
Patogenesis
Setelah Mycobacterium tuberculosis memasuki kulit, bakteri ini berkembang biak di jaringan subkutan dan immunogenik dalam makrofag. Sel-sel pertahanan tubuh merespons infeksi ini dengan membentuk granuloma, yaitu kumpulan sel-sel imun yang berfungsi untuk membatasi infeksi. Granuloma yang terbentuk di jaringan kulit dapat menyebabkan pembentukan nodul yang keras serta bercak-bercak verrucous (kutil) pada kulit, yang merupakan ciri khas dari penyakit ini. Di Kutip Dari Slot Gacor 2025 Terpercaya.
Gejala
Tuberkulosis verrucosa cutis ditandai dengan gejala sebagai berikut:
Lesi Verrucous: Lesi yang muncul berbentuk nodul atau plak yang menyerupai kutil, dengan permukaan kasar dan mungkin mengalami ulserasi.
Lokasi Lesi: Umumnya terdapat di tangan, kaki, atau area tubuh yang sering mengalami trauma.
Nyeri dan Gatal: Lesi dapat menyebabkan rasa nyeri atau gatal pada area yang terinfeksi.
Pembengkakan: Biasanya terdapat pembengkakan di sekitar lesi.
Kehadiran Gejala Sistemik: Pada beberapa kasus, pasien dapat mengalami gejala sistemik TB seperti demam, malam berkeringat, dan penurunan berat badan.
Diagnosis
Diagnosis tuberkulosis verrucosa cutis melibatkan beberapa langkah:
Anamnesis: Riwayat kontak dengan pasien TB serta adanya luka pada kulit.
Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan lesi kulit untuk menentukan karakteristik dan lokasi lesi.
Tes Tuberkulin (Mantoux): Menggunakan tes ini untuk mendeteksi reaksi tubuh terhadap infeksi TB.
Biopsi Kulit: Pengambilan sampel dari lesi kulit untuk pemeriksaan histopatologis dan kultur Mycobacterium tuberculosis.
Pencitraan: Dalam beberapa kasus, pemeriksaan menggunakan sinar-X mungkin diperlukan untuk menilai adanya kelainan di paru-paru.
Baca Juga: Stroke Iskemik Memahami Penyebab Gejala Diagnosis
Pengobatan
Pengobatan tuberkulosis verrucosa cutis sama seperti pengobatan TB dengan obat antituberkulosis sistemik, biasanya mencakup:
- Rifampisin
- Isoniazid
- Pyrazinamide
- Ethambutol
Terapi ini biasanya berlangsung selama 6-12 bulan, tergantung pada respons pengobatan dan tingkat keparahan infeksi. Selain itu, perawatan lokal seperti pengangkatan nodul atau perawatan luka juga dapat dilakukan.
Pencegahan
Pencegahan melibatkan beberapa langkah:
Vaksinasi BCG: Vaksin ini dapat membantu melindungi terhadap infeksi TB, termasuk bentuk ekstrapulmoner.
Penghindaran Trauma Kulit: Meminimalisir risiko cedera pada kulit untuk mencegah masuknya bakteri.
Higiene yang Baik: Menjaga kebersihan kulit dan lingkungan untuk mengurangi risiko infeksi.
Deteksi Dini: Memantau gejala TB dan melakukan pemeriksaan jika ada faktor risiko.
Kesimpulan
Tuberkulosis verrucosa cutis adalah bentuk penyakit TB yang mempengaruhi kulit akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis. Dengan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang tepat waktu, prognosis untuk penyakit ini umumnya baik. Edukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan deteksi dini akan sangat membantu dalam mengurangi prevalensi penyakit ini dan mencegah komplikasi lebih lanjut.